GelarBatik Nusantara adalah suatu kegiatan pameran batik tingkat nasional yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali oleh Yayasan Batik Indonesia sejak tahun 1996.
Gabung KomunitasYuk gabung komunitas {{forum_name}} dulu supaya bisa kasih cendol, komentar dan hal seru lainnya. Batik telah menjadi icon Indonesia, batik merupakan budaya bangsa Indonesia yang sudah diakui UNESCO pada tanggal 30 September 2009 sebagai salah satu warisan budaya tak benda bangsa Indonesia. Penggunaan batik berbahan serat dan pewarna alami, merupakan bukti perpaduan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati yang akan berdampak pada pelestarian keanekaragaman hayati dan pendapatan ekonomi masyarakat. Berbagai upaya untuk mempromosikan dan mengembangkan batik dan kerajinannya di dalam negeri, telah semakin meningkat dan beragam. Salah satunya adalah penyelenggaraan Gelar Batik Nusantara GBN yang dilaksanakan sejak 1996 oleh Yayasan Batik Indonesia. Setelah sukses menyelenggarakan pada tahun tahun sebelumnya, Tahun 2017 Gelar Batik Nusantara kembali akan ditampilkan untuk ke-10 Kalinya. Gelar Batik Nusantara 2017 yang didukung juga oleh Bakti Budaya Djarum Foundation mengusung tema Pesona Batik Warna Alam. Diselenggarakan pada tanggal 7 – 11 Juni 2017 bertempat di Assembly Hall, Cendrawasih dan Main Lobby Jakarta Convention Center JCC, Jakarta. Gelar Batik Nusantara 2017 akan menyajikan banyak acara menarik, diantaranya talkshow sekaligus workshop membatik dengan perwarnaan alam Kamis – Minggu, 8 – 11 Juni 2017. Serta ada pula penampilan dari Gitar Batik Peraih MURI Sabtu, 10 Juni 2017 dan Putra Putri Batik Nusantara Minggu, 11 Juni 2017. Gelar Batik Nusantara 2017 Tanggal 7 Juni 2017 s/d 11 Juni 2017 Assembly Hall, Cendrawasih dan Main Lobby Jakarta Convention Center JCC, Jakarta More info Instagram gelarbatiknusantara Twitter gbn2017 Sumber 30-05-2017 0924 Kaskus Maniac Posts 4,786 Batik bermotip pertamaxx bagus bree 30-05-2017 0928 Ane keduax aja 30-05-2017 0952 pake batik ane yg biasa buat kondangan boleh gak bre 30-05-2017 0954 wow batik keren neh ane pakai kalo hari jumat aja hehe 30-05-2017 0956 Wih keren gelar batik nusantara, tapi sayang jauh dari rumah 30-05-2017 1133 Jauh banget itu kudu ke Jakarta 30-05-2017 1142 nice info bray...batik motif pejwan emang kece sih... belumtidur 30-05-2017 1154 Kaskus Addict Posts 2,003 batik batik maniss 31-05-2017 1234
Perkembanganbatik dan kerajinan di dalam negeri telah semakin meningkat dan beragam. Karena itu, Yayasan Batik Indonesia bekerja sama dengan PT Mediatama Binakreasi kembali menyelenggarakan Gelar Batik Nusantara (GBN) untuk ke-10 kalinya. Acara yang mengusung tema “Pesona Batik Warna Alam” ini diadakan pada 7-11 Juni 2017 di Assembly
Jakarta - Upaya untuk mempromosikan dan mengembangkan batik dan kerajinan batik dalam negeri, terus dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satunya, Gelar Batik Nusantara GBN yang telah dilaksanakan oleh Yayasan Batik Indonesia sejak tahun 1996. Ketua Panitia GBN 2017, Etna Giatna, mengatakan, setelah sukses menggelar kegiatan ini pada tahun-tahun sebelumnya, pihaknya kembali menyelenggarakan Gelar Batik Nusantara untuk ke-10 kalinya. "GBN 2017 akan diadakan pada tanggal 7-11 Juni 2017 bertempat di Assembly Hall, Cendrawasih Hall dan Main Lobby Jakarta Convention Center JCC, Jakarta. GBN kali ini mengusung tema Pesona Batik Warna Alam," ungkat Etna Giatna, di Jakarta, Rabu 12/4. Tema tersebut, lanjut dia, berkaitan dengan sejarah dalam perjalanan perkembangan batik di Indonesia. "Pewarnaan batik awal mulanya dari keanekaragaman hayati kulit kayu, daun, buah, bunga dari berbagai tanaman yang ada di lingkungan sekitar," tambahnya. Gelar Batik Nusantara 2017 akan menghadirkan berbagai macam acara menarik, diantaranya talkshow sekaligus membatik dengan pewarnaan alam pada tanggal 8-11 Juni 2017. Ada pula penampilan dari Gitar Batik Peraih MURI tanggal 10 Juni 2017 serta Putra Putri Batik Nusantara pada 11 Juni 2017. "Gelar Batik Nusantara 2017 rencananya akan diikuti oleh sekitar 400 peserta. Diharapkan, pengunjung yang datang dapat meningkat dibanding tahun sebelumnya," kata Etna Giatna. Sumber Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Meskitak lagi muda, bapak beranak dua ini masih aktif mengikuti pelbagai iven pameran batik, seperti baru-baru ini INACRAFT 24-28 April 2019 dan Gelar Batik Nusantara (GBN) 8-12 Mei 2019. Kedua kegiatan ini berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC).

- Pesona dan keindahan Batik warna alam kini semakin digemari oleh banyak pecinta batik, baik dalam maupun luar negeri. Ini dikarenakan produk fesyen ramah lingkungan sustainable fashion tengah dipromosikan dan berkembang menjadi tren. Hal inilah yang membuat Yayasan Batik Indonesia menjadikan "Pesona Batik Warna Alam" sebagai tema bagi acara besar Gelar Batik Nusantara 2017 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center JCC Jakarta, pada 7-11 Juni 2017. "Tahun ini kita mengangkat tema batik dengan pewarna alam. Karena sejarah dalam perkembangan Batik di Indonesia awal mulanya mengambil pewarnaan dari keanekaragaman hayati, seperti kayu, daun, buah hingga bungan dan tanaman lain, yang bisa dibuat warna untuk batik," jelas Erna Giatna, Ketua Panitia GBN 2017 dalam konferensi pers di JCC, Rabu 7/6/2017.Ia berharap event GBN tahun ini bisa kembali kearifan leluhur yang sudah sejak dulu menggunakan teknik pewarnaan Batik yang ramah lingkungan dengan bahan-bahan alami yang tersedia di Indonesia. Selain itu, lanjut dia, pemilihan warna alam juga cukup penting agar Batik Indonesia dapat bersaing di pasar global dengan mempertahankan sustainable fashion yang sebenarnya sudah dimiliki sejak lanjut Nita Kenzo, pelaku warna alam dari Galeri Batik Jawa mengungkap bahwa dahulu masyarakat yang membuat batik belum mengenal pewarna batik kimia indigosol dan napthol untuk mendapatkan warna-warna yang mereka inginkan. Sehingga mereka harus mencari akal memanfaatkan apa yang ada disekitar mereka. Beragam sumber warna yang bisa digunakan misalnya kulit pohon mahoni, daun indigo, daun mangga, daun secang, kulit jeruk, duwet, daun mangga dan masih banyak lagi. "Sekarang makin digemari batik warna alam, karena punya keistimewaan sendiri. Pertama warnanya bagus, tapi tidak bisa ditiru dengan warna kimia yamg terang. Prosesnya rumit karena pencelupannya berulang. Kalau sintetik cepat, 1-2 kali celup saja," ungkap 2017 diikuti sekitar 400 pengrajin batik dari seluruh Indonesia. Seluruh pengrajin batik tersebut terdiri dari pengrajin batik dari binaan BUMN, Dinas Pemerintahan dan juga pengrajin menampilkan Pameran batik dari seluruh Indonesia, berbagai acara menarik juga dihadirkan dalam GBN 2017. Mulai dari talkshow, workshop membatik dengan pewarna alami sampai panggung musik hiburan. Baca Juga TAMPIL BEDA! 3 Dress Batik saat Idul Adha 2023 Pilihan Terbaik

JakartaConvention Center, 7-11 Juni 2017.Mengangkat Tema "Pesona Batik Warna Alam"Subcribe channel Youtube kami. Serta kunjungi website

Gelar Batik Nusantara GBN 2017 kembali diadakan Yayasan Batik Indonesia pada tanggal 7-11 Juni 2017 di Jakarta Convention Center JCC dan diikuti sebanyak 400 peserta. Meski GBN telah diadakan sejak 1996, tapi gelaran tahun ini merupakan pameran ke-10. Seperti tahun-tahun sebelumnya gelaran ini selalu mendapat sambutan meriah pencinta batik. Pameran batik yang dibuka oleh istri Wakil Presiden RI Mufidah Jusuf Kalla dan Ketua Yayasan Batik Indonesia Ani Yudhoyono 07/06/2017. Tahun ini GBN menyajikan tema “Pesona Batik Alam”. Menurut Erna Giatna, Ketua Penyelenggara GBN 2017 tema ini diusung karena sejarah dalam perjalanan dan perkembangan batik Indonesia, pewarnaan batik awalnya berasal dari keanekaragaman hayati, seperti kayu, daun, buah hingga bunga dan tanaman lain, yang bisa dibuat warna untuk batik. “Selain tema warna alam, pada gelaran tahun ini kami juga terus mendorong agar batik Indonesia dapat bersaing di pasar global dengan mempertahankan sustainable fashion,” ujarnya. Ditambahkan Nita Kenzo, pemerhati batik yang hadir dalam konferensi pers batik dengan warna alam makin digemari terutama di pasar global. Kondisi pasar global yang makin konsern pada lingkungan, inilah menurutnya yang membuat batik warna alam menjadi pilihan saat ini. “Memang proses membatik dengan warna alam lebih rumit karena prosesnya harus berulang saat pencelupan, beda dengan pewarna sintetik bisa satu atau dua kali celup saja warnanya sudah muncul. Tapi batik dengan warna alam memiliki warna tidak terang, lebih natural,” katanya. Dalam perawarannya kata Nita, memang bagi pemilik batik warna alam harus lebih hati-hati. Batik dengan pewarna alami harus dicuci dengan lerak. Jika lerak sulit didapat, ia meyarankan bisa dengan menggunakan shampo rambut yang menurutnya tidak terlalu keras sabunnya. “Jika menggunakan diterjen warna akan cepat pudar,” katanya. Diakuinya batik warna alam harganya diatas batik dengan pewarna sintetis. Disampaikan Erna, seiring waktu teknik pewarnaan alami telah tergeser dengan pewarnaan kimiawi. Maka itu gelaran GBN ini hadir dengan mengusung batik warna alam, agar kita terus menjaga kearifan leluhur dan menjaga kelestarian batik. “Indonesia dikenal dengan keragaman tumbuhan yang pada masa lalu dimanfaatkan sebagai pewarna alam, seperti kulit pohon mahoni, duwet, tingi, jambal, tegeran, daun indigo, daun mangga,s ecang dan lainnya,” imbuhnya. Ia menyebut tahun lalu GBN berhasil mengumpulkan transaksi penjualan hingga Rp 35 miliar. Tanpa menyebut angka pasti, tahun ini diharapkan lebih dari angka tersebut bisa diraih. GBN 2017 kali ini akan menyajikan banyak acara menarik seperti talkshow sekaligus workshop membatik dengan perwarnaan alam, menghadirkan penampilan dari Gitar Batik Peraih MURI dan juga penyelenggaraan Putra Putri Batik Nusantara. Editor Eva Martha Rahayu

KumpulanBerita PENGRAJIN BATIK: Baznas Targetkan 400 Ribu Mustahik menjadi Muzaki di 2022. yakni sejak tahun 2017, Wina mengatakan bahwa dirinya suka berada di antara penyandang disabilitas. Selengkapnya. tentu dengan Gelar Batik Nusantara ini bisa menambah jaringan di seluruh Indonesia. Selengkapnya. Berita Pilihan. Sumsel
Foto Bisnis Rengga Sancaya - detikFinance Rabu, 07 Jun 2017 1705 WIB Jakarta - Pameran Gelar Batik Nusantara GBN 2017, digelar di Jakarta Convention Center JCC, Jakarta, Rabu 7/6. Pameran ini mengusung tema Pesona Batik Warna Alam. Klojen MC - Hotel Tugu Kota Malang menggelar pameran Contemporary Batik and Silver Jawelry Exhibition di Tirta Gangga, Selasa (17/04/2018). Dalam acara ini dipamerkan berbagai produk batik nusantara. Asisten General Manager Hotel Tugu Crescentia Harividyanti mengungkapkan, kegiatan pameran ini
Jakarta -Yayasan Batik Indonesia yang didirikan pada tanggal 28 oktober 1994 adalah suatuYayasan yang dibentuk sebagai lembaga nirlaba yang merupakan wujud dari persamaan kehendak para pecinta, pengrajin, pengusaha dan pemerhati batik. Baca Mau Makan Separuh Harga di Hotel Mewah, Ayo Kenakan Busana Batik!Dengan dijiwai semangat Sumpah Pemuda dan juga merupakan kemitraan pemerintah dalam mengembangkan, melestarikan dan membina pengusaha atau para pengrajin batik nasional, maka pada tanggal 7 hingga 11 Juni mendatang akan menyelenggarakan acara Gelar Batik Nusantara GBN 2017. Dalam acara konprensi GBN 2017 pers yang berlangsung di Galeri Indonesia Kaya, di Grand Indonesia pada Kamis, 13 April 2017 acara ini merupakan rutin yang berlangsung setiap tahun."Kali ini merupakan gelaran GBN yang kesepuluh kali. Dan GBN mengusung tema Pesona Batik Warna Alam. Aacaranya akan berlangsung di Assembly Hall, Cenderawasih dan Main Lobby Jakarta Convention Center JCC, Senayan, Jakarta Selatan pada 7-11 Juni mendatang," kata Edna Giatna, panitia GBN Jultin Ginandjar Kastasasmita dari Yayasan Batik Indonesia mengatakan untuk GBN 2017 kali ini akan menyajikan banyak acara menarik seperti talkshow sekaligus workshop membatik dengan perwarnaan alam, menghadirkan penampilan dari Gitar Batik Peraih MURI dan juga penyelenggaraan Putra Putri Batik Nusantara," kata Jultin. "Kami ingin mengajak seluruh masayarakat bisa terlibat dan menikmati acara ini," ujar Nita Kenzo menjelaskan untuk GBN 2017 mengusung tema Pesona Batik Warna Alam bukan tanpa alasan. Menurutnya, tema ini berdasarkan sejarah batik Indonesia. BacaAnda Punya Banyak Teman atau Musuh? Coba Cek Twitter"Pewarnaan batik berawal dari keanekaragaman hayati dari kulit kayu, daun, buah, bunga berbagai tanaman. Dahulu masyarakat yang membuat batik belum mengenal pewarna batik kimia indigo, sol dan napthol. Nah, untuk mendapatkan warna-warna yang mereka inginkan mereka harus mencari akal dengan memanfaatkan yang ada disekitarnya," kata Pemilik dan perancang Galeri Batik Jawa ini juga menerangkan dengan ketersediaan dan banyaknya lahan dan tumbuh-tumbuhan di masa itu kemudian dimanfaatkan sebagai pewarna alam."Dulu para pengrajin batik memanfaatkan buah manggis, mengkudu, soga, kunyit, daun indigo, daun jambu, secang, dan sebagainya untuk pewarnaan alami," ujar mengharapkan kini, meski tuntutan batik kian pesat dan asas modernisasi begitu cepat pengaruhnya, sebaiknya batik tetap menggunakan pewarnaan alam. "Selain tidak membahayakan, atau ada faktor polusi limbahnya, dengan pewarnaan alam akan menguatkan filosofi dan jati diri adiluhung batik Indonesia," kata Nita. HADRIANI JugaPersahabatan 5 Perempuan Ini Hadirkan Butik Busana MuslimIngin Sukses Berinvestasi,Simak 6 Tips Penting ala Ashton Kucher!
4CvEW.
  • m8umnh8606.pages.dev/8
  • m8umnh8606.pages.dev/129
  • m8umnh8606.pages.dev/72
  • m8umnh8606.pages.dev/303
  • m8umnh8606.pages.dev/247
  • m8umnh8606.pages.dev/244
  • m8umnh8606.pages.dev/385
  • m8umnh8606.pages.dev/279
  • gelar batik nusantara 2017